News

Webinar Indonesia Spice Up The World Seri II oleh Seafast Center & PT. Bintang Toedjoe

Indonesia Spice Up The World adalah salah satu program pemerintah yang melibatkan lintas kementerian/lembaga, sebagai salah satu upaya meningkatkan pemasaran produk bumbu atau pangan olahan dan rempah Indonesia. SEAFAST Center LPPM IPB bersama PT. Bintang Toedjoe melalui Program Matching Fund Kedai Reka menyelenggarakan webinar dengan tema Indonesia Spice Up The World (Sabtu, 6 November 2021), sebagai salah satu bentuk dukungan terhadap program Merdeka Belajar Kampus Merdeka, pengembangan wawasan tentang Dunia Usaha dan Dunia Insdutri serta secara tidak langsung mendukung program Kemenparekraf dalam pelaksanaan program ISTUW.

 

Webinar Indonesia Spice Up The World Seri ke-II menghadirkan Kepala BU BINA PT. Bintang Toedjoe, Sari Pramadiyanti dan Pengajar Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan IPB sekaligus Peneliti SEAFAST Center LPPM IPB dan Pendiri serta Pengelola CCIKM Pangan Indonesia, Dr. Tjahja Muhandri sebagai pembicara pada webinar seri ke-II ini.

 

Kepala BU BINA PT. Bintang Toedje, Sari Pramadiyanti dalam kesempatan ini menyampaikan mengenai “Peluang Bisnis Rempah di Indonesia”. Sebagai salah satu negara penghasil rempah terbesar di dunia, Indonesia sudah tidak diragukan lagi di seluruh dunia. Rempah-rempah inilah yang menarik perhatian bangsa Portugis dan Spanyol sepanjang abad ke-16 dan 17, memperebutkan penguasaan tanah rempah-rempah di Maluku. Disusul oleh bangsa Belanda di abad ke-17. Lada, cengkeh, pala, kapulaga, kunyit, jahe, kayu manis serta kemenyan mendorong petualangan bangsa Eropa di nusantara. Rempah memiliki pasar yang cukup besar, menurut Deputi Pangan dan Agribisnis Kemeterian Koordinator Perekonomian, Musdhalifah Machmud mengatakan komoditas rempah termasuk komoditas yang berperan dalam kontribusi pembangunan ekonomi nasional. Indonesia berada pada peringkat enam dunia eskportir rempah dengan pangsa pasar 6,03 persen setelah India (pangsa pasar 18,75 persen), China (14,25 persen), Vietnam (7,14 persen), Madagaskar (6,47 persen), dan Guatemala (6,37 persen). Salah satu komoditas unggulan rempah Indoensia dan telah dimanfaatkan oleh PT. Bintang Toedje adalah Jahe Merah. Kepala BU BINA PT. Bintang Toedje, Sari Pramadiyanti menyampaikan bahwa “PT. Bintang Toedje merupakan industri farmasi dan obat tradisional yang berpengalaman, yang juga menggunakan rempah yakni jahe merah sebagai bahan unggulan dalam produk jadinya”. Untuk bisa menjamin daya saing, maka faktor kualitas (quality), biaya (cost) & transportasi/pengiriman (delivery) menjadi faktor penting yang harus dipastikan pemenuhannya.

 

Pengajar Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan IPB sekaligus Peneliti SEAFAST Center LPPM IPB dan Pendiri dan Pengelola CCIKM Pangan Indonesia, Dr. Tjahja Muhandri berbagi pengetahuan dan penelitiannya mengenai beberapa “Teknologi Pengeringan Simplisia yang Efisien (Pendekatan Praktis untuk IKM)”. Beberapa metode pembuatan simplisia dan bubuk antara lain pengeringan beku menggunakan freeze dryer, pengering rak (tray dryer) dan pengering fluidized bed dryer. Menurut Dr. Tjahja terdapat beberapa pemahanan yang salah mengenai pengeringan “pengeringan semakin cepat jika suhu semakin tinggi, pengeringan dengan matahari menghasilkan daun yang berwarna coklat, dan pengeringan bahan sensitive seperti daun atau wortel harus menggunakan alat yang mahal”. Konsep dari pengeringan adalah adanya perbedaan tekanan uap air antara permukaan bahan dan saerah sekitar permukaan bahan. Dalam produk simplisia dan bubuk dari buah, sayur dan rempah diinginkan memiliki warna dan aroma yang tidak banyak berubah dari aslinya. Proses pembuatan produk tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan alat pengering. Pengering yang ideal adalah Freeze Dryer. Pengering yang banyak digunakan di masyarakat adalah tray dryer dan pengeringan dengan memanfaatkan matahari, namun pengeringan dengan menggunakan alat tipe fludized bed dryer dinilai lebih efektif. Pengeringan dengan matahari dan kipas angin dapat menghasilkan simplisia dan bubuk yang bermutu cukup bagus, namun beberapa produk perlu menurunkan kadar air. Beberapa produk lainnya juga perlu melalui proses blansir untuk memperoleh mutu produk kering yang bagus.

error: Content is protected !!