News

Prof. Dr. Ratih Dewanti – Hariyadi menjadi Narasumber dalam Symposia 6th ICE on IMERI

Pada tanggal 7 November 2021 dalam kegiatan Symposia The 6th Annual International Conference and Exhibition of Indonesian Medical Education and Research Institute (ICE on IMERI) Faculty of Medicine Universitas Indonesia, salah satu Peneliti Senior SEAFAST Center – LPPM IPB Prof. Dr. Ratih Dewanti – Hariyadi hadir sebagai Narasumber. Kegiatan ini dimoderatori oleh dr. Widjaja Lukito.,PhD.,SP.GK dan turut juga mengundang narasumber lain yaitu Dr. dr. Diana Sunardi, M. Gizi, Sp.GK.  Topik yang diangkat dalam symposia tersebut adalah The Effect of Drinking Water Quality for Overall Health, dimana Prof. Ratih menyampaikan materi dengan judul Quality and Safe Drinking Water at Home.

 

Prof. Ratih menjelaskan bahwa definisi dari air minum yaitu air yang aman untuk dikonsumsi secara langsung termasuk air mineral alami dan air minum dalam kemasan, baik yang berkarbonasi maupun tidak (CXS 108-1981, revision 2019). Sumber air minum dirumah menurut data dari BPS Tahun 2019 berasal dari air dalam kemasan (31%); air sumur (15%), air tampungan (21%) dan air keran (11%). Tipe sumber air dapat dikategorikan menjadi air permukaan dan air tanah. Di Indonesia, kualitas dan keamanan air diukur dengan menggunakan indeks kualitas air. Data BPS Tahun 2019 menunjukan 10 dari 34 provinsi di Indonesia masih memiliki indeks kualitas air yang kurang baik akibat dari berbagai pencemaran. Kontaminasi yang mungkin ada pada air antara lain secara fisik, biologis dan kimia. Lebih lanjut Beliau menyebutkan bahwa teknologi yang dapat digunakan untuk pengolahan air minum antara lain penggunaan aerasi, koagulasi, ion exchange, koagulasi kimia, disifection, filtrasi, adsporsi. Titik kritis dalam pengolahan air minuman adalah pemeliharaan sumber air, langkah disinfeksi dan penanganan pengemasan/pasca desinfeksi.

 

Pada akhir paparannya, Prof. Ratih menyampaikan bahwa mengkonsumsi air minum dengan kualitas yang tidak baik dapat berdampak pada jangka pendek maupun panjang; mengkonsumsi air yang terkontaminasi bakteri ataupun virus dapat menyebabkan penyakit sehingga menurunkan produktivitas; risiko mengkonsumsi air minum dengan kualitas tidak baik yang terkontaminasi bahan kimia berbahaya (seperti logam berat) yang terakumulasi dalam tubuh dapat berdampak pada kualitas hidup di masa depan; tubuh manusia terdiri atas 60-70% air, sehingga sangat penting untuk mengkonsumsi air dengan kualitas baik sebagai investasi kesehatan dimasa depan.

error: Content is protected !!