News

Workshop Systematic Review dan Meta Analisis 

 

Workshop Systematic Review dan Meta Analisis
Bogor, 23 – 25 Juli 2018

Workshop Systematic Review dan Meta Analisis

 Pada tanggal 23-25 Juli 2018 SEAFAST Center LPPM IPB mengadakan pelatihan mengenai cara melakukan systematic literature review dan meta-analysis dengan menghadirkan ilmuwan ahli sebagai narasumber, Dr. Dominika Średnicka-Tober dari Warsaw University dan juga Dr. Nancy D. Yuliana dan Dr. Puspo Edi Giriwono. Pelatihan yang diikuti oleh dosen, staf, peneliti maupun mahasiswa ini diadakan di ruang Salak, SEAFAST Center, Kampus IPB Darmaga, Bogor selama tiga hari. Kemampuan untuk melakukan systematic literature review dan meta-analysis merupakan skill yang penting bagi mahasiswa maupun peneliti karena selain membekali peneliti dengan potensi bidang yang masih dapat dieksplorasi berdasarkan hasil yang telah diteliti oleh peneliti sebelumnya seperti tradisional review, systematic literature review memungkinkan kita untuk lebih meningkatkan kualitas dan kedalaman dari paper yang dihasilkan. Hal ini juga dijelaskan oleh Dr. Nancy dan Dr. Dominika.

 Systematic literature review dapat meningkatkan keluasan ilmu dengan tetap mempertahankan fokus; lebih memperhatikan bukti empiris, tidak hanya pengetahuan yang telah dianggap benar sebelumnya; mementingkan transparansi dan keterulangan. Dr. Dominika memaparkan bahwa 80% penelitian yang dipublikasikan dalam bidang obat dan kesehatan memiliki kesimpulan yang salah dan 33% paper memiliki pseudo replication. Dalam hal ini, systematic literature review juga mengurangi bias yang rentan muncul dalam traditional review dengan mengadopsi strategi pencarian yang luas, predefined search strings, kriteria inklusi dan ekslusi yang seragam, systematic literature review secara efektif memaksa peneliti untuk memperluas pencarian terhadap studi terkait dengan subyek penelitian meski di luar bidang keahlian mereka. Di satu sisi, konstruksi yang teliti dan hati-hati mengenai pertanyaan yang diajukan dan protokol yang digunakan selama riset memungkinkan proses review tetap fokus dan tidak bias. Di sisi lain, traditional literature review seringkali hanya berfokus pada hasil, kurang mempertimbangkan desain penelitian, serta data dan metode analisis yang digunakan. Sedangkan systematic literature review lebih berfokus pada bukti, efek, validitas dan kasualitas, dengan mengekstrak informasi pada desain penelitian seperti besaran populasi, strategi sampling dan metode pengumpulan data.

  Setelah data diperoleh berdasarkan systematic literature review, klasifikasi studi yang terpilih berdasarkan kualitas dan karakteristiknya terhadap kriteria yang telah terstandar memungkinkan perbandingan antar studi dan meta analisis yang sangat berguna bagi pembuat kebijakan. Meta analisis merupakan alat yang powerful untuk mengombinasikan analisis dari data yang diekstrak dan memberikan penilaian terhadap data yang diperoleh berdasarkan ukuran studi. Meta-analisis dapat mendeteksi apakah terdapat bias dalam studi.

  Systematic literature studi bukanlah pekerjaan mudah karena memerlukan proses skrining yang melelahkan. Dr. Dominika mengatakan bahwa kurang lebih sebanyak 12.529 paper terpublikasi setiap tahunnya, sehingga untuk tetap up-to-date terhadap perkembangan ilmu, kita perlu membaca 34 paper setiap harinya. Hal ini sangat menyita waktu, sehingga diperlukan cara yang lebih sistematis untuk mendapatkan paper atau studi yang relevan. Dalam pelatihan ini peserta diajarkan cara melakukan skrining dengan keywords, online database dan academic search tools serta kriteria umum studi yang layak masuk dalam tahap skrining. Tahap pertama dari skrining adalah judul dan abstrak, lalu dilanjutkan dengan membaca full texts. Pencarian tidak berhenti pada database saja tetapi juga melihat referensi yang dipakai dalam studi yang terkait. Proses meta-analisis dilanjutkan dengan pencatatan data pada Microsoft Access atau Microsoft Excel dan melakukan validasi terhadap data yang diekstrak. Peneliti juga perlu mempublikasikan protokol yang digunakan dalam meta-analisis untuk menghindari tuduhan bias dalam studi dan juga mengurangi subjektivitas ketika lebih dari satu orang peneliti ikut terlibat selama proses. Dalam proses meta-analisis, peneliti dihimbau agar tidak terburu-buru dan berhati-hati serta teliti dalam setiap langkahnya serta dari awal mulai berpikir apa yang akan didapat di akhir.. (MAN,YSU).

error: Content is protected !!