Dalam rangka perkuat advokasi sawit di Indonesia, South – East Asia Food & Agricultural Science and Technology (SEAFAST) Center bekerjasama dengan Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) dengan merangkul Agrianita FATETA dan HIMITEPA IPB, menyelenggarakan Talkshow dengan tema Memilih Minyak dan Lemak yang Melezatkan Makanan serta Baik untuk Kesehatan (Sabtu, 11/12/2021). Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk advokasi untuk terus memupuk kecintaan dan kebanggaan produsen dan konsumen pengguna minyak sawit terhadap komoditas sawit hasil dalam negeri. Hal ini membantu membentuk mindset para produsen, konsumen dan pengguna minyak sawit di masyarakat umum, bahwa minyak sawit merupakan minyak nabati yang sama-sama menyehatkan seperti minyak nabati lainnya, dan bahkan memiliki aplikasi yang lebih tepat untuk penggunaan produk pangan olahan tertentu.
Minyak sawit memiliki beberapa keunggulan antara lain merupakan minyak yang cukup stabil saat proses penggorengan, bebas dari lemak trans, tidak ada rasa dan bau serta meningkatkan cita rasa makanan.
Narasumber pertama merupakan Dosen Ilmu dan Teknologi Pangan IPB, Asisten Direktur Kerjasama dan Hubungan Internasional IPB sekaligus Peneliti SEAFAST Center, Dr-Ing. Dase Hunaefi, STP., M.Food.ST menyebutkan bahwa “Peranan minyak sawit yaitu dapat memberikan citarasa yang lezat pada makanan, serta jangan lupa untuk mengaplikasikan Good Frying Practices dengan menggunakan minyak goreng yang berkualitas dan sesuai aturan”.
Makanan yang sehat merupakan makanan yang aman, bernutrisi dan memenuhi kebutuhan tubuh. Oleh karena itu dibutuhkan keseimbangan dalam konsumsi antar ingrediennya. “Minyak goreng sebaiknya digunakan dalam satu kali penggorengan, karena setelahnya akan mengalami penurunan kualitas” pungkas Dr.-Ing. Dase Hunaefi.
Materi kedua mengenai Kreasi Aneka Produk Olahan Pangan yang Diolah dengan Minyak Sawit yang disampaikan oleh Ketua Dewan Redaksi Kulinologi Indonesia, Ir. Hindah J Muaris. Ir. Hindah menyebutkan bahwa minyak sawit memiliki sifat fisik, kimia dan gizi yang cocok untuk beberapa produk pangan. “Minyak goreng sawit terbukti memiliki karakater tahan panas yang tinggi dibandingkan dengan minyak goreng berbasis non tropis lainnya. Minyak goreng sawit juga sangat sesuai dipakai di Industri pangan yang membutuhkan durability tinggi seperti mi instan, snack dan frozen food. Pada produk pastry dan bakery, minyak sawit mempunyai kecederungan untuk mengalami kristalisasi dalam bentuk kristal yang lebih halus (kecil), sehingga mampu meningkatkan kinerja creaming jika digunakan pada formulasi cake dan margarin”.
Beberapa produk pangan yang memanfaatkan minyak sawit dan produk turunannya sebagai ingredien antara lain brownies kukus, es krim, aneka cake, roti, cookies, cokelat dan selai cokelat, produk non dairy creamer, salad dressing, dan berbagai produk olahan lainnya.