Pada 21 Juli 2021, salah satu staf pengajar Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan IPB, peneliti SEAFAST Center, dan pendiri dan pengelola CCIKM Pangan Indonesia, Dr. Tjahja Muhandri menjadi pembicara dalam kegiatan “KeRis (Kelompok Riset) Pangan ASUH (Aman Sehat Utuh Halal)” yang diselenggarakan oleh Teknologi Hasil Pertanian-Fakultas Teknologi Pangan, Universitas Jember. Dalam kesempatan ini Dr. Tjahja menyampaikan mengenai “Teknologi Pangan yang Bersahaja untuk Inovasi dan Nilai Tambah Produk”. Beberapa karakteristik produk inovasi yang cocok untuk IKM terbagi atas 2 (dua), yaitu jika memenuhi salah satu dari bahan baku yang terbatas, teknologi manual dan pasar terbatas; maka produk ini akan menjadi saingan industri besar. Namun jika memenuhi semua syarat adanya budaya konsumsi, adanya teknologi yang memungkinkan, tersedianya bahan baku dan pengusaha yang menyukai produk tersebut; maka produk tersebut akan lebih mudah dalam pemasarannya.
Beberapa posisioning yang harus diperhatikan untuk pengusaha kecil antar lain: jika produk dibuat dengan yang baku yang sama, maka perhatikan efisiensi pembelian bahan aku dan ketersediaan bahan baku tersebut; jika produk yang dibuat memiliki teknologi yang sama, maka perhatikan efisiensi investasi dan proses yang digunakan; dan jika produk dibuat karena hobby, maka pengusaha tersebut akan dikenal sebagai “ahli riset”, pungkas Dr. Tjahja.
Beberapa batasan teknologi bersahaja yang dipaparkan oleh Dr. Tjahja antara lain: alat yang biasa ada di rumah tangga; jika perlu, modal tambahan <5juta; bisa dilaksanakan di rumah; produk memiliki nilai jual; dan/atau minimal bisa dimanfaatkan oleh rumah tangga tersebut. Selain itu, dalam kesempatan ini Dr. Tjahja juga membagikan tips dan resep pembuatan beberapa produk dengan teknologi bersahaja yang dapat diaplikasikan dalam rumah tangga dan/atau industri kecil.
