MONITORING DAN EVALUASI PUI PT IPB TAHUN 2016 

  Pada hari Jumat,tanggal 21 Oktober 2016, SEAFAST Center LPPM IPB menerima kunjungan dari reviewer PUI PT Kemenristek Dikti dalam rangka monitoring dan evaluasi indikator kerja SEAFAST Center yang mendapat mandat sebagai Pusat Unggulan Iptek Keamanan Pangan dari Kemenristekdikti pada tahun 2012. Monev ini dimulai arahan dan pengantar dari pimpinan IPB sekaligus untuk 3 PUI PT di IPB dalam hal ini diwakili oleh WR Bidang Riset dan Kerjasama IPB, Prof. Dr. Ir. Anas Miftah Fauzi, M.Sc. Monev PUI PT untuk 6 PUI PT di IPB dilaksanakan pada awal Okober 2016 (PSSP, Biofarmaka PKHT) dan tanggal 21-22 Oktober 2016 (untuk SEAFAST Center, SBRC dan PKSPL).

  Pada kesempatan ini, SEAFAST Center sebagai pusat yang dimonev pertama kali dalam rangkaian monev PUI IPB tahap 2 bertindak selaku tuan rumah acara pertemuan pimpinan IPB, lembaga pengelola PUI dan reviewer Ristekdikti. Selain itu hadir pula monev ini dihadiri pula oleh Kepala LPPM IPB, Dr. Pastowo, Dr. Ir. Ario Damar, MSi (Kepala PKSPL) dan Prof. Dr. Ir. Erliza, MSi (Kepala SBRC). Adapun tim reviewer Kemenristekdikti antara lain Bapak Dr. Trio Adiono (ITB), Bapak Dr. Bimo Aksono (Universitas Airlangga), Ibu Dwi Warni M. (Kemenristek Dikti) dan Ibu Almira Diva M. (ITB). Setelah pertemuan dengan pimpinan, acara dilanjutkan presentasi capaian kinerja PUI PT SEAFAST Center disampaikan oleh Prof. Nuri Andarwulan (Kepala Pusat SEAFAST). Turut berpartisipasi pula dalam monev ini Prof. Dr. M. Aman Wirakartakusumah (Senior Scientist&Advisory Board SEAFAST), Prof. Dr. Ratih Dewanti- Hariyadi (Senior Scientist), manajemen SEAFAST dan para koordinator bidang SEAFAST. Monev PUI PT SEAFAST Center berlangsung selama sekitar 3 jam. Berdasarkan hasil monev tahun 2016, SEAFAST Center memperoleh hasil yang baik dan diharapkan SEAFAST Center sebagai pemegang mandat Pusat Unggulan Keamanan Pangan mampu mempertahankan capaian, dan terus meningkatkan capaian sehingga menjadi menjadi Center of Excellence on Food Safety yang menjadi rujukan di Indonesia maupun dunia. (LF)