Press Release THE 1st SEAFAST INTERNATIONAL SEMINAR 2017 

 

Press Release
THE 1st SEAFAST INTERNATIONAL SEMINAR 2017
“Current and Emerging Issues of Food Safety: Innovation Challenges”
November 20 – 21, 2017, Bogor – Indonesia

  Southeast Asia Food & Agricultural Science & Technology (SEAFAST) Center, Institut Pertanian Bogor (IPB) berkomitmen untuk menjadi lembaga penelitian internasional dalam rangka peningkatan kualitas, gizi dan keamanan pangan. Dalam hal ini, SEAFAST Center memiliki visi untuk menjadi pusat kemitraan untuk menyatukan berbagai stakeholder pangan (akademisi, pemerintah, industri pangan, dll.) sebagai upaya peningkatkan kualitas kesehatan masyarakat dan daya saing bangsa Indonesia. Tahun ini, sebagai bagian untuk mencapai tujuan di atas, SEAFAST Center mengadakan 1st SEAFAST International Seminar.

Pangan dapat tercemar dengan berbagai cara. Bahan mentah yang akan diolah mungkin telah tercemar oleh mikroorganisme/bahan kimia berbahaya. Jika proses pengolahan tidak memenuhi syarat maka kontaminan tersebut dapat mencemari produk pangan. Selain itu, melalui berbagai mekanisme reaksi, komponen/zat berbahaya dapat secara tidak sengaja dihasilkan selama proses pengolahan pangan. Produk pangan yang tidak dikemas dengan baik dapat juga tercemar oleh kontaminan yang berasal dari lingkungan penyimpanan (rekontaminasi/kontaminasi silang).

Menurut FAO, keamanan pangan didefinisikan sebagai suatu kondisi dan penerapan pengolahan pangan yang dapat mencegah kontaminasi pangan, dan penyakit yang disebabkan oleh konsumsi pangan (foodborne illnesses). Kontaminasi bahan pangan ini dapat bersifat biologis, fisik maupun kimiawi. Penyakit yang disebabkan oleh konsumsi pangan (foodborne illnesses) merupakan permasalahan yang tidak dapat dikesampingkan. Berdasarkan laporan WHO (2015) terdapat 31 jenis bahan berbahaya yang mengakibatkan 600 juta penduduk dunia sakit dan sebesar 420 ribu meninggal dunia pada tahun 2010.

Di era globalisasi saat ini, arus pangan menjadi sangat kompleks. Pemenuhan kebutuhan pangan, khususnya di Indonesia bukan hanya lewat produksi dalam negeri tetapi juga berasal dari luar negeri. Disamping itu, seiring dengan perkembangan teknologi yang sangat cepat, proses produksi panganpun menjadi sangat bervariasi. Dengan kompleksitas ini, terdapat kemungkinan bahwa bahan pangan dapat tercemar baik oleh bahan berbahya yang sebelumnya telah teridentifikasi maupun oleh bahan yang sebelumnya tidak/belum dilaporkan. Selama kurun waktu 2013-2015, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) melaporkan terdapat sekitar 30-60 lebih kasus keracunan makanan yang serius dari seluruh provinsi di Indonesia. Tahun 2016, walaupun angkanya menurun dibandingkan tahun sebelumnya, insiden keracunan pangan masih tinggi, yakni sebesar 26% dari 130an kejadian luar biasa penyakit dan keracunan pangan.

Pangan yang baik (bergizi dan bebas dari cemaran) merupakan aspek penting bagi kemajuan generasi suatu bangsa. Oleh karena itu, mengingat begitu pentingnya keamanan pangan bagi produk pangan yang beredar di Indonesia, maka SEAFAST Center mengadakan 1st SEAFAST International Seminar dengan thema “Current and Emerging Issues of Food Safety: Innovation Challenges”. Innovasi dalam teknologi, proses produksi, distribusi maupun metode pengawasan dibutuhkan untuk mencegah terjadinya keracunan pangan. Dalam seminar ini, para pembicara yang berasal dari dalam dan luar negeri akan membahas berbagai isu-isu mutakhir terkait dengan teknologi, metode eliminasi dan deteksi bahaya keamanan pangan. Seminar ini diharapkan dapat memberikan gambaran bagi berbagai stakeholder pangan (pemerintah, akademisi, industri pangan dan masyarakat,) betapa pentingnya keamanan pangan dan hal ini merupakan tanggungjawab bersama dari berbagai pemangku kepentingan di atas.

Leave a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!
Scroll to Top