BKP Kementan RI gandeng SEAFAST Center LPPM IPB University Cetak Pengawas Keamanan Pangan Segar Asal Tumbuhan

Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian RI menggandeng South-East Asia Food and Agricultural Science and Technology (SEAFAST) Center, Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB University untuk meningkatkan pemahaman dan kemampuan pengawas keamanan pangan segar asal tumbuhan di Provinsi/Kab/Kota. Tidak kurang dari 700 Calon Pengawas Keamanan Pangan Segar Asal Tumbuhan ataupun Pengawas Mutu Hasil Pertanian dari Sabang sampai Merauke seluruh Indonesia yang mengikuti Bimbingan Teknis Sanitasi Higiene pada 18 Agustus – 17 September 2021.

“BKP selaku Otoritas Keamanan Pangan Pusat, Dinas yang menangani urusan ketahanan pangan di provinsi dan kabupaten selaku Otoritas Kompeten Keamanan Pangan Daerah (OKKPD) melaksanakan pengawasan Pangan Segar Asal Tumbuhan (PSAT), sesuai dengan kewenangan pengawasan pangan segar asal pertanian menjadi tanggung jawab Kementerian Pertanian yang tercantum dalam PP 86/2019,” jelas Kepala Pusat Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan – Badan Ketahanan Pangan, Ir. Yasid Taufik, MM pada pembukaan bimtek batch 1, 18 Agustus 2021 yang lalu.

Dalam melaksanakan pengawasan/pembinaan Produk Dalam Negeri Usaha Kecil (PDUK), Petugas pengawas kabupaten/kota perlu diberikan pengetahuan untuk meningkatkan skill/kemampuan dalam melaksanakan pengawasan/pembinaan sesuai dengan Permentan No. 15 tahun 2021, tambahnya. Harapannya, pengetahuan yang didapat dari Bimtek dapat membantu percepatan implementasi pendaftaran/registrasi PDUK oleh Kabupaten Kota, dan peserta mengikuti Bimtek dengan serius, penuh komitmen untuk mendapatkan hasil maksimal yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas di masa mendatang, tandasnya.

Dr Puspo Edi Giriwono selaku Kepala SEAFAST Center IPB University menyatakan, setelah mengikuti Bimtek, peserta diharapkan memiliki pemahaman konsep sanitasi dan higiene dan mampu melaksanakan kegiatan pengawasan terkait penerapan sanitasi higiene PSAT untuk UMK dalam rangka registrasi PSAT PDUK. Mereka juga diharapkan mampu memberikan Bimtek serupa kepada personil Pengawas Keamanan Pangan Segar/Pengawas Mutu Hasil Pertanian di Provinsi/Kabupaten/Kota tempat asalnya.

“Bimtek dilaksanakan dalam 10 batch selama masing-masing dua hari kerja dengan peserta minimal 60 orang. Metode pembelajaran berupa penyampaian materi, mock up dan penugasan kelompok. Penugasan dimaksudkan untuk memvisualisasikan materi yang telah dipelajari. Tujuannya untuk melihat seberapa jauh kemampuan peserta agar nantinya dinyatakan lulus,” ujar Dosen IPB University ini.

Pada pembukaan dan sambutannya, Dr. Puspo Edi Giriwono menyatakan, kita diingatkan kembali bahwa ada makna dan amanah untuk kita jalankan bersama dalam hal ini SEAFAST Center LPPM IPB bersama BKP, yaitu mengawal betapa pentingnya menjaga dan menjamin keamanan pangan untuk Indonesia supaya bangsa kita bisa tumbuh, kembang dengan sehat”. Beliau berpesan untuk para peserta agar dapat menggali dan berdiskusi, tidak ragu dan sungkan untuk bertanya terutama hal yang bisa digunakan dalam menyelesaikan masalah yang akan dihadapi kemudian hari. Dr. Puspo menutup sambutannya dengan kalimat “Semoga bermanfaat dan semoga banyak membantu Bapak/Ibu dalam menjalankan misi meningkatan sanitasi meningkatkan keamanan pangan Indonesia”.

Selama bimtek berlangsung, fasilitator menyampaikan materi yang mengenai karakteristik bahan pangan, dasar-dasar keamanan pangan, praktek penanganan PSAT yang baik, pencucian dan disinfeksi serta melaksanakan pengawasan PSAT dengan mock up dan simulasi. Fasilitator/pengajar dari pelatihan ini berasal dari staf pengajar Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian IPB University, dan peneliti di SEAFAST Center IPB University yang telah berpengalaman memberikan pelatihan terkait keamanan pangan.

Dr. Puspo Edi Giriwono dalam laporannya menyebutkan total peserta yang mengikuti Bimtek adalah 722 orang yang terdiri dari 709 orang pengawas PSAT dan 13 orang mahasiswa ITP dan pasca sarjana Ilmu Pangan. Dalam rangka mendukung program MKBM, maka pada bimtek ini mahasiswa diikutkan, tambahnya. Persentase kelulusan  peserta instansi di lingkungan BKP Kementan sebesar 65% dan 85% untuk mahasiswa, ucapan selamat dan sukses selalu, juga disampaikan Dr. Puspo menutup laporannya.

Koordinator Kelompok Substansi Keamanan Pangan Segar BKP Kementan RI, Apriyanto Dwi Nugroho, STP., MSc pada penutupan Batch 10, 17 September 2021 menyatakan masalah SDM sangat krusial di daerah terutama bidang keamanan pangan segar oleh karena itu diharapkan bekal selama 2 hari bimtek cukup sebagai awal melakukan inspeksi peijinan dan penjaminan keamanan PSAT. Para pengawas dan PMHP mempunyai skill dasar dan perlu team work yang kuat untuk berdiskusi dalam melaksanakan pengawasan dan membuat keputusan dalam SPPB PSAT. WAG peserta diharapkan masih dipertahankan sebagai forum silaturahmi dan diskusi, ujar alumni TPG Angkatan 33 ini menutup resmi bimtek.

 

 

Leave a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!
Scroll to Top