Produk mie jagung dan beras jagung adalah hasil pengembangan dari kegiatan Riset Unggulan Strategis Nasional (Rusnas) Diversifikasi Pangan Pokok (DPP) yang pendanaannya didapat dari Kementrian Riset dan Teknologi. Beberapa output yang diharapkan dari kegiatan Rusnas DPP adalah komersialisasi produk hasil penelitian serta difusi teknologinya. Saat ini untuk memenuhi permintaan, proses produksi mie jagung masih dilakukan dalam skala pilot plant, sedangkan untuk beras jagung, selain diproduksi di pilot plant juga sudah menggandeng IKM di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur yang dikelola oleh kelompok pemuda tani setempat.
Proses produksi mie jagung dan beras jagung, dilakukan di pilot plant SEAFAST Center, Kampus IPB Darmaga Bogor. Proses produksi beras jagung oleh IKM dilakukan di Desa Kadipaten Kecamatan Babadan, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur. Bahan baku untuk mie jagung adalah berupa tepung jagung, terigu, guar gum, garam dan air. Bahan baku Beras jagung berupa jagung pipil dan beras. Teknologi pembuatan mie instant jagung secara umum terdiri dari proses pencampuran, pengukusan, pencetakan dan pemotongan kemudian pengeringan. Pembuatan beras jagung melalui proses penyosohan jagung, penggilingan dan pengemasan.
Suplai produksi masih menyesuaikan permintaan (permohonan) pembeli, demand cukup tinggi. Sistem penjualan dan strategi yang digunakan yaitu menjual kepada outlet yang memiliki posisi strategis seperti Serambi Botani (di Botani Square Mall), praktek dokter, rumah sakit dan direct selling, serta masih sering melakukan pameran dan pesanan dalam rangka sosialisasi serta dengan tujuan untuk mencari UKM yang tertarik memproduksi dan memasarkan.
(Dimuat didalam: http://ditbk.ipb.ac.id)