Foodborne Disease Surveillance Workshop 2016

  Foodborne Disease Surveillance Workshop diselenggarakan pada 8 – 9 Desember 2016 di SEAFAST Center Kampus IPB Baranangsiang, Bogor, Jawa Barat. Workshop yang diselenggarakan oleh SEAFAST Center – LPPM IPB bersama dengan International Union of Food Science and Technology (IUFoST) bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian para pemangku kepentingan khususnya bidang kesehatan masyarakat dan akademisi dalam mencegah masalah kesehatan masyarakat yang berkaitan dengan pangan.

  Kegiatan yang dimoderatori oleh Dr.-Ing Dase Hunaefi (SEAFAST Center – LPPM IPB) ini membuka kesempatan kepada peserta workshop untuk semakin mengenal penyakit keracunan makanan yang berkaitan dengan keamanan pangan; langkah-langkah sistematis dan metodologis yang dibutuhkan untuk mencegah penyakit keracunan makanan serta program monitoring berkelanjutan yang dapat diaplikasikan di Indonesia untuk menurunkan angka kejadian keracunan makanan.

  Peserta workshop memperoleh kesempatan untuk bertukar informasi dan sharing pengalaman dengan narasumber serta ahli yang berkompeten terkait Foodborne Disease Surveillance. Beberapa narasumber antara lain Prof. Drayl Lund (Emeritus Professor, University of Wisconsin), Dr. Peter Karim Ben Embarek (Program Manager, World Health Organization (WHO)), Prof. Pingfan Rao (Professor, Zhejiang Gongshang University), Prof. Ratih Dewanti-Hariyadi (SEAFAST Center – LPPM IPB), dan Prof. Lilis Nuraida (SEAFAST Center – LPPM IPB). Kegiatan workshop dibuka dengan sambutan pembukaan oleh Dr.-Ing Azis Boing Sitanggang (SEAFAST Center – LPPM IPB), Ms. Judith Meech (IUFoST), dan Prof. Aman Wirakartakusumah (SEAFAST Center – LPPM IPB). Acara pembukaan dari pihak SEAFAST dan IUFoST memaparkan tentang pentingnya keterlibatan aktif, sinergi dan koordinasi antar pihak terkait dan mengajak para peserta untuk mendukung sistem penyelenggaraan surveillance penyakit akbiat keracunan makanan yang lebih baik di Indonesia.

  Workshop ini dihadiri oleh peserta yang berasal dari berbagai instansi pemerintah maupun swasta seperti WHO Indonesia – Food Safety Unit, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan, Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan BPOM, Puslitbang Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan, Puslitbang Daya Saing Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan – KKP, serta akademisi bidang kedokteran dan kesehatan dari beberapa perguruan tinggi antara lain Institut Pertanian Bogor, Universitas Kristen Indonesia, Universitas Pelita Harapan, Universitas Muhammadiyah Semarang, Universitas Djuanda, dan Universitas Nusa Cendana – Kupang.

  Peserta workshop sangat antusias dan aktif dalam menanggapi persoalan masalah atau kendala pengamatan yang selama ini terjadi. Diskusi terbuka antar lembaga mampu menumbuhkan ide-ide solutif atas kendala yang muncul saat pengamatan kejadian. Sharing informasi ini didukung dengan penyampaian materi yang relevan oleh narasumber dan ahli yang berkompeten di bidang keamanan pangan. Materi yang disampaikan pada hari pertama yakni: 1) Advancing in Food Processing Technology to Control Foodborne Pathogens; 2) Foodborne Disease and Outbreaks; 3) Introduction to Whole Genome Sequencing; dan 4) Foodborne Disease Surveillance and Outbreaks Detection. Materi yang disampaikan pada hari kedua yakni: 1) Chemical Hazards and Allergen; 2) Preliminary Investigation of Foodborne Illness; 3) Epidemiology Investigations of Foodborne Disease Outbreaks; dan 4) Laboratory Investigations of Foodborne Disease Outbreaks.

  Workshop diakhiri dengan diskusi aktif yang dipimpin oleh Prof. Nuri Andarwulan selaku Kepala SEAFAST Center – LPPM IPB. Diskusi aktif ini mampu memotivasi para peserta dan stakeholder terkait untuk berperan aktif dalam perbaikan sistem surveilans serta sharing ide solutif dan pembahasan rencana kerjasama lanjutan untuk membangun sistem Foodborne Disease Surveillance di Indonesia. (KDJ&YSU)

Double Clicked the show photos button to show hidden photos